Mengenal flora

 


Arsiteklandscape flora

Pohon adalah makhluk hidup yang tidak dapat berjalan tetapi memberikan peran yang sangat penting bagi makhluk hidup yang berjalan. Manfaat pohon bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup di bumi ini sangatlah penting dan tidak bisa dikesampingkan. Tanpa pohon, tidak akan ada yang menghasilkan oksigen untuk kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Semakin banyak pohon, maka semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan. Beberapa tahun belakangan ini, pesatnya pembangunan menyebabkan banyak pohon ditebang dan dikorbankan. Hilangnya satu pohon telah memutus mata rantai kehidupan. Beberapa jenis hewan berkurang jumlahnya dan hampir punah karena habitat mereka rusak. Penebangan pohon menyebabkan panas bumi meningkat, jumlah pasokan oksigen semakin berkurang dan tingkat polusi udara cenderung meningkat. Demikian pula jumlah pasokan air dalam tanah semakin berkurang sehingga mengakibatkan masyarakat kesulitan memperoleh air bersih. Berbagai penelitian membuktikan, 1 hektar ruang terbuka hijau yang dipenuhi pohon besar menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk 1.500 penduduk/hari (penelitian lainnya mengatakan 1 pohon besar menghasilkan oksigen 1,2 kilogram/hari), menyerap 2,5 ton karbon dioksida/tahun, menyimpan 900 m3 air tanah/ tahun, mentransfer air 4.000 liter/hari, menurunkan suhu 5°C-8°C, meredam kebisingan 25-80 persen, dan mengurangi kekuatan angin 75-80 persen.

Berikut adalah beberapa manfaat pohon bagi kehidupan manusia :


1. Manfaat estetis (keindahan), pohon memiliki beberapa bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu, apabila di susun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok dapat menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa di imbangi dengan pohon, akan terasa gersang, sebaliknya apa bila di sekitarnya di tanami pohon serta di tata dengan baik akan nampak hijau dan asri.


2. Manfaat Orologis, akar pohon dan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat, sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah


3. Manfaat Hidrologis, dalam hal ini di maksudkan bahwa tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian, banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya.


4. Manfaat Klimatologis, dengan banyaknya pohon, akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara sekitarnya akan menjadi sejuk dan nyaman. Maka, kehadiran kelompok pohon- pohon pelindung sangat besar artinya.


5. Manfaat Edaphis, ini manfaat dalam kaitan tempat hidup binatang. Dilingkungan yang penuh dengan pohon, satwa akan hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.


6. Manfaat Ekologis, lingkungan yang baik adalah seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.


7. Manfaat Protektif, manfaat protektif adalah manfaat karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap terik sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari silau.


8. Manfaat Hygienis, adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (oksigen) yang sangat di perlukan oleh manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna bagi kehidupan manusia.


9. Manfaat Edukatif, berbagai jenis pohon yang ditanam merupakan laboratorium alam karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dan berbagai aspek. Pada beberapa kota besar Indonesia, penanaman pohon di ruang terbuka hijau hanya melihat unsur manfaat estetis saja tanpa memandang unsur-unsur manfaat yang lainnya. Pentingnya penanaman pohon yang sesuai dengan peruntukan sangat membantu memberikan udara yang baik dan sehat bagi manusia, bahkan juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat bahwa pentingnya pohon bagi mahluk hidup dibumi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu serta beberapa studi literatur dapat dikatakan bahwa pengelolaan ruang terbuka hijau bukanlah hal yang mudah. Pemerintah perlu memiliki kebijakan-kebijakan yang mendukung upaya pengelolaan ruang terbuka hijau. Disamping itu belum banyak kota yang memiliki presentase ruang terbuka hijau yang ideal dibanding luas wilayahnya. Ruang terbuka hijau Jakarta baru sekitar 9,8 persen, Medan sekitar 8 persen, Bandung sekitar 11 persen, Makassar sekitar 15 persen, Solo sekitar 18 persen, Malang sekitar 17 persen, sedangkan Surabaya 20,22 persen. Kurangnya ruang terbuka hijau untuk ditanami pohon membuat lingkungan serta udara di kota menjadi kurang baik bagi kesehatan.


Pada dasarnya ruang terbuka hijau yang telah ada baik secara alami ataupun buatan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


1. Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh, segar, sejuk) dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga, dan buah).


2. Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan kelangsungan persediaan air tanah, dan pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora dan fauna yang ada (konservasi hayati dan keanekaragaman hayati) Berdasarkan penjelasan di atas maka sangat diperlukan tindakan preventif sebagai upaya perbaikan kualitas udara di Indonesia, dengan cara mengedukasi masyarakat dengan Petunjuk Pelaksanaan Teknis Spesies Pohon Penyerap Polutan Udara.

Kartu nama ×

www.Arsiteklandscape.com


Hubungi kami :

 

Telepon : 0812-1015-2510

WhatsApp : 0812-1015-2510


1 Butuh bantuan?

×



×

Mengenal flora